Ramadhan tahun ini sungguh lebih indah, lebih banyak berkah yang kurasakan, terlalu panjang untuk jadi satu artikel saja..
Ramadhan tahun ini, Wildan berhasil menyelesaikan tadarus 30 juz di hari ke 25, dengan ‘motivasi’ yang tepat tentunya. Karena sudah kelas 7, kami memutuskan untuk mengganti reward puasa Wildan dengan reward tadarus. Kami memberikan limapuluh ribu untuk satu juz, kalau khatam selama Ramadhan. Awalnya, dia kurang antusias karena merasa tidak mungkin mampu memenuhinya. That’s my Wildan, give up first, effort later *sigh*. Lalu kami ajak dia membayangkan apa yang bisa dia dapatkan dengan reward yang diterima. Yup, another gaming device, pilihannya: PlayStation Portable. Barulah Wildan tadarus seperti syuting sinetron stripping kejar tayang *mungkin, mana kutahu syuting sinetron kayak apa*. Kemana-mana dia bawa itu Al Qur’an terjemahan yang berat dan setebal yellow pages. And he made it. Btw, jangan bilang-bilang Wildan ya, aku khatam tadarus less than 30 days ya baru taun ini. Biasanya ngepaaasss sampe malem takbiran baru selesai.
Urusan makanan, Wildan masih belum mengalami perubahan signifikan dari tahun lalu. Menemani teh manisnya, ada 3 tajil wajib: kolak pisang, nata de coco dan pukis mini. Setiap hari. Kecuali saat dia ikut ifthor jama’I di sekolahnya. Alhamdulillaah, kami tidak terlalu tergoda berbagai macam es dan gorengan pinggir jalan, jadi tidak sempat terjangkiti batuk pilek selama puasa. Begitu lebaran, lain cerita.
Tahun ini, kita berlebaran di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, kota kelahiranku. I don’t really remember when was the last time we went there. Membayangkan cuaca super panas di kota dekat khatulistiwa itu membuat aku berangkat dengan berat hati. Harusnya dengan membayangkan kue bingka, ikan patin bakar, soto banjar, itik panggang dan nasi kuning ikan haruan membuat langkahku lebih ringan kalau tidak ingat hypnolangsing. Angan-angan shopping batu-batu cantik di Martapura pun tak terlalu menggoda. Akhirnya, aku berangkat hanya dengan niat menyenangkan Mama.
Tanggal 28 Agustus kami berangkat ke banjarmasin. Mengantisipasi kemacetan menuju bandara, kami berangkat dari Depok jam 9, mengejar pesawat keberangkatan jam 1. Ternyata, jalanan sepiiiiii, Jakarta, where was everybody?! Jam 10 kami sudah di bandara soetta *manyun 3 jam*.
Di bandara Syamsuddin Noor, saat menunggu bagasi, Wildan mengeluh, “mataku kok perih, Mah?” Kutempelkan tanganku di jidatnya, panas. Galau seketika. Anak non-ASI-ku ini kalau sudah demam, harus ke dokter. So, pagi pertama di Banjarmasin, first destination, rumah sakit.
Kita ikut lebaran tanggal 30 Agustus. Namun di malam takbiran, Wildan bekali-kali talking & walking in his sleep karena demam. Naura gelisah tak bisa tidur karena hawa terlalu panas. Walhasil, kita bertiga tidak ikut sholat Ied karena Wildan sakit dan Naura tidak bisa bangun pagi *manyun*. Alhamdulillaah siangnya Wildan sudah membaik dan kembali mulai menjahili adiknya. Bahkan sore hari sudah bisa ikut menyusuri sungai naik kapal klotok.
Hai mba Viiiit, long time no see 😀
Wildan hebaaaaat, aku ajah tahun ini ga berhasil khatam, hiks hiks…
Haaaah? PSP?? Mauuuuuu dooong! 😀 😀 😀
semoga anak anda menjadi anak yang sholeh ya.. Kalo bhs jawanya ‘mikul duwur, mendem jero’
Aamiin…. Btw, translation plis…. 🙂
*tajuk hormat* untuk Wildan ,,, semoga tetap & selalu menjadi kebangaan ortu 😀
ikut mendo’akan sehat2 selalu – jangan mau sakit ya …
Makasih…. 🙂
Haha.. Mau dong kalo dikasih 500 rb/juz
Semoga tahun depan gak perlu pake reward lagi ya… 😀
Sedikit lagi ke arah utara, mampir ke Samarinda deh, tempat saya tinggal 😀
semoga wildan konsisten meng khatam al quran nya…mudah2an tahun berikutnya khatam terjemahannya ya mbak…
Aamiin…. Smg taun dpn motivasinya sudah benar 🙂
reward and punishment emang efektif ya tante.. hehehe.. aku juga mau dong, 50rb/juz, :-p
BTW ramadhan kemarin aku gak selesai 30 juz.. :malu hiks.. hiks..
Om Alam masih perlu ‘motivasi’ yang efisien ya? Hehe…
2 jempol buat Wildan … mudah2an anakku bisa seperti itu juga ..
maaf lahir & batin ya mbak ..
Anak-anak pasti bisa, mbak, asal fully support 😉
Maaf lahir batin juga mbak….
Alhamdulillah Wildan cepat membaik ya Mbak.. Jd pasti acara silaturahminya lancar.. 🙂
Btw, hebat eh Wildan… Tante Thia kalah nih… Maluuuuu…
Wah kesuksesan tadarus Wildan bs jd motivasi utk yg lain ya…
Thanks for sharing mbak..
Taun depan pasti bisa, mbak…. Semangat!
Smoga taun depan motivasi Wildan lebih ‘lurus’ ya….
Oot mbak Vitta..
Mohon maaf lahir batin ya..
Salam utk keluarga.. ^_^
Maafin aku juga ya, lahir batin…. 🙂